Manajemen
sumber daya manusia (SDM)
Pengertian
manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia
yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi
dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan (the man on the right place)
seperti yang diisyaratkan perusahaan hingga bagaimana agar kualifikasi ini
dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu.
Oleh karena manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang
berkelanjutan, sejalan dengan proses operasionalisasi perusahaan, maka
perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam
organisasi perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, terutamanya
perusahaan menengah dan besar, selain direktur utama, bagian yang bertanggung
jawab dan berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah bagian
sumber daya manusia, atau biasanya lebih dikenal dengan bagian personalia.
Adapun untuk perusahaan kecil – kecilan yang jumlah sumber daya manusianya
dibawah 10 orang seperti home industry, bisnis warung, dan sebagainya
biasanya pengelolaan sumber daya manusia ini langsung ditangani oleh sang
direktur atau manajemen atau bosnya.
2.1.2 Implementasi manajemen sumber daya manusia di
rumah sakit
Manajemen sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan bagian integral dari
keseluruhan manajemen rumah sakit. Strategi manajemen sumber daya manusia
sebenarnya juga merupakan bagian integral dari strategi rumah sakit. Dengan
pemahaman bahwa sumber daya manusia adalah asset utama rumah sakit manajemen
sumber daya manusia yang strategis memandang semua manager pada tingkat apapun
baik secara structural maupun fungsional sebagai manager sumber daya manusia.
a.
Latar
belakang organisasi di rumah sakit
Manager sumber daya manusia di rumah
sakit telah lama memahami bahwa para professional di rumah sakit adalah asset
utama sekaligus berpotensi jadi masalah utama yang harus dikelola secara arif
dan bijaksana.
Bagaimanapun keberhasilan sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan
manajemen dalam menyerasikan unsure-unsur karyawan dengan system, struktur
organisasi, teknologi, tugas, budaya organisasi dan lingkungannya (Budi
Paramita, 1985).
Telah di sadari pula bahwa SDM seringkali menjadi penyebab kegagalan
organisasi. Menurut analisis Teng (2002) penyebab kegagalan organisasi dari
sisi SDM sekurang-kurangnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Sikap serta
pola piker yang negative.
2. Staff
turnover (tingkat penggantian staff) yang tinggi .
3. Program
intensif yang buruk .
4. Program
pelatihan yang buruk .
5. Rendahnya
kemampuan mengembangkan dan memotivasi karyawan ,.
Saat ini keberhasilan sebuah rumah
sakit sangat ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, kreatifitas dan
motivasi staff dan karyawannya . oleh karena itu peranan manajemen SDM sangat
menentukan keberhasilan rumah sakit dalam menentukan keberhasilannya .
b. Interaksi
antar profesi atas dasar kemitraan
Kemitraan antar profesi di RS dalam
hal ini sebagai berikut :
1. Adanya
pengakuan timbale balik dalam bingkai keilmuan masing-masing.
2. Pengakuan
dan penghormatan pada otonomi masing-masing dalam ruang lingkup profesi.
3. Pengakuan
tentang kemandirian profesi dan pengakuan terhadap keharusan untuk bekerja sama
demi kepentingan pasien.
4. Pengakuan
timbal balik terhadap etika dan standart profesi.
Pada dasarnya karyawan rumah sakit
adalah asset utama RS human capital yang memiliki capabilitas dan commitment
tinggi harus dikelola sebaik-baiknya agar produktifitasnya tinggi.
c.
Kategori
karyawan rumah sakit
Lazimnya di setian rumah sakit terdapat 4 kategori
karyawan, yaitu :
1. Dokter umum,
specialist dan subspecialis.
2. Paramedic
keperawatan
Perawat umum, perawat mahir (bedah cardiovascular,
anak, bidan, dll.)
3. Peramedis
non keperawatan
Apoteker, assisten apoteker, analis kimia, analis
laboratorium, piƱata rotgen, fisiotherapy, dll.
4. Tenaga non
medis
Tenaga teknis, tenaga administrative umum, keuangan,
akuntan, dll.
d. Program pengembangan
staff dan organisasi
Rumah sakit sebagai organisasi yang
tumbuh akan selalu mencari cara terbaik untuk memberikan pelayanan kepada
pasien. Suatu program pelatihan yang sistemik bagi para manager dan specialist
harus direncanakan untuk mengisi kebutuhan organisasi di masyarakat.
2.2 Manajemen keuangan
2.2.1. Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan terdiri dari 2
kata yaitu manajemen dan keuangan. Manajemen adalah teknik atau cara mengelola
suatu kegiatan agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Keuangan adalah
alat transaksi yang digunakan individu atau perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
dan kelangsungak aktivitas.
2.2.2 Fungsi manajemen keuangan
Fungsi atau tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh
dana dan mempergunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut 4
aspek, yaitu :
1) Manajer
keuangan harus bekerjasama dengan para manjer lainnya yang bertanggung jawab
atas perencanaan umum perusahaan.
2) Manajer
keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3) Manajer
keuangan harus bekerjasama dengan para manajer diperusahaan agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin.
4) Manajer
keuangan harus mampu menhubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana
perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.
2.2.3 Tugas pokok
Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seseorang manajer keuangan secara umum
adalah :
1) Mendapatkan
dana perusahaan
2) Menggunakan
dana perusahaan
3) Membagi
keuntungan / laba perusahaan
2.2.4 Implementasi manajemen keuangan
1) sistem
keuangan sederhana
sistem keuangan harus dikelola dengan baik agar dapat melaksanakan tugasnya
mengedarkan dana untuk seluruh kegiatan operasional.
2) modal
modal adalah sejumlah dana atau uang yang disediakan untuk keperluan suatu
usaha. Menanamkan modal suatu usaha dapat dilaksanakan dalam bentuk barang
(gedung, tanah, mesin, barang dagangan, dan sebagainya, yang biasanya disebut
sebagai kekayaan atau harta perusahaan).
Sebagai titik awal, begitu siap menjalankan operasi pelayanan bidan, maka akan
memerlukan modal operasi (dana operasional). Dana ini diperlukan untuk modal
kerja (tambahan) investasi harta tetap, (misalnya tempat tidur, peralatan
medis, dsb yang bersifat tidak habis pakai atau tahan lama).
3) akunting
akunting adalah seni mencatat atau
mengelompokan dan mengikhtisarkan peristiwa yang bersifat financial dan
mengintrepertasikan hasilnya. Secara menejerial akunting dapat didefinisikan
sebagai suatu system informasi keuangan dengan iput bukti transaksi dan output
laporan keuangan.
Didalam akunting transaksi biasanya dibagi dan dicatat
dalam beberapa kelompok :
a.
harta
lancar terdiri dari :
-
kas
-
piutang
-
stock
harta tetap terdiri dari :
-
peralatan
-
gedung
-
tanah
b. utang
-
utang dagang
-
gaji yang
masih harus dibayar
-
utang pajak
-
kredit
investasi
c.
modal
-
modal
pemilik
-
laba ditahan
d. pendapatan
-
hasil
penjualan
e.
biaya
-
gaji
-
pembayaran
material
-
lain-lain
4) laporan
keuangan
Neraca
Suatu laporan keuangan yang menggambarkan bentuk
laporan pada satu saat tertentu. Dimana menggambarkan posisi harta, utang,
modal.
Laporan perhitungan laba dan rugi
Bila hanya melihat dari neraca maka tidak dapat
melihat keuntungan dan kerugian. Untuk itu perlu digunakan laporan lain yang
memberikan informasi tentang hasil pendapatan dari jasa beserta biaya-biayanya.
Laporan itu dinamakan laporan perhitungan laba dan rugi.
2.3 Manajemen perlengkapan atau logistik
2.3.1 Pengertian manajemen logistik
Serangkaian
kegiatan perencanaan,pengorganisasian,dan pengawasan terhadap kegiatan
pengadaan,pencatatan pendistribusian,penyimpanan,pemeliharaan dan penggunaan
logistic guna mendukung afektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.
2.3.2 Tujuan manajemen logistik
a. Tujuan umum
1) Tujuan
operasional
Tujuan operasional ® agar tersedia
barang / bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2) Tujuan
keuangan
Tujuan keuangan ® operasional
dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-serendahnya.
3) Tujuan
pengamanan
b. Tujuan khusus
mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya
pencapaian tujuan organisasi
2.3.3 Implementasi manajemen logistic pada klinik
bidan praktik swasta
Untuk melaksanakan praktik bidan terdapat sejumlah persaratan minimal dan
perlengkapan pelayanan kebiudanan yang Di atur melalui peraturan
pemerintah,yang mencakup;
-
Peralatan
(steril dan tidak steril)
-
Bahan habis
pakai
-
Obat-obatan
-
formulir dan
kelengkapan adsministrasi.
Sarana medis-non medis
1. sarana non
medis
a.
bangunan dan
tata ruang
sekurang-kurangnya terdiri dari :
A1.Ruang tunggu :
-
kursi /
bangku pasien
-
meja /
majalah / surat kabar
-
meja dan
kursi petugas pengantar
A2.Ruang pemeriksaan :
-
meja dan
kursi provider
-
lemari, meja
obat
-
tempat cuci
tangan
A3.Kamar kecil (WC)
Perhatikan :
-
kenyamanan
-
keamanan
-
privacy
-
kepuasan
b. perlengkapan
penunjang
1. buku kas
(bila perlu)
2. buku resep
3. blanko
formulir rujukan
4. blanko
kwitansi
5. blanko surat
sakit
6. blanko surat
sehat
7. blanko buku
kesehatan pribadi
8. kelengkapan
rekam medis
9. -
sederhana : kartu pasien dan rak penyimpanan
-
Canggih
:computer stiap perangkat lunak
c.
KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
1. KIE KB dan
kesehatan hendaknya disampaikan secara informatif dan tidak berdampak negative
dengan bantuan :
a.
Leaflet
b. Brosur
c.
Poster
d. Alat peraga
2. Sarana medis
KB :
a.
Meja
ginekolog
b. IUD kit
c.
Implant kit
d. Alat-alat
kontrasepsi
e.
Speculum
f.
Cocor bebek
g. Lampu obgyn
3. Sarana non
medis
KIE KB berupa :
a.
Leaflet
kontrasepsi
b. Brosur KB
c.
Poster KB
d. Alat peraga
kontrasepsi dan anatomi
e.
Kartu
tunjangan
f.
Rekam medic
4. Sarana medis
kesehatan :
Meja bidan
a.
Timbangan
anak
b. Timbangan
dewasa
c.
Stetoskop
d. Lampu senter
e.
Thermometer
f.
Plester
g. Pinset
h. Scalpel
i.
Alcohol,
kapas, kasa steril
j.
Peralatan
suntik